Sabtu, 23 Februari 2013

KEPALA SEKOLAH MERUPAKAN PEMBAHARU UTAMA DI LEMBAGA SEKOLAHNYA

Peranan Kepala Sekolah dalam upaya melakukan perubahan di lembaga sekolahnya merupakan faktor yang amat sangat penting. Kepala Sekolah merupakan salah satu pintu masuk utama peningkatan kualitas pendidikan di sekolah setelah Pengawas Sekolah. Oleh karena peranan kepala sekolah sangat penting, maka sejatinya rekrutmen calon kepala sekolah betul-betul dilakukan dengan seleksi yang menggunakan pendekatan kualitas serta dibekali dengan pendidikan dan latihan penguatan Kepala Sekolah yang optimal.

Menurut Stoner (dalam Yani 2012: 82) mengemukakan bahwa agen pembaharu adalah orang yang memegang peranan pimpinan dan bertanggung jawab untuk mengelola proses perubahan. Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan efetivitas inovasi pertama-tama harus disoroti faktor kepala sekolah itu sendiri sebagai agen pembaharu di sekolahnya.

Selasa, 12 Februari 2013


PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (PTS) H. SAHIDIN



ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU SD MENYUSUN RPP YANG MENGINTEGRASIKAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALAUI WORK SHOP BERKELANJUTAN DI KKG GUGUS CIKEDOKAN KECAMATAN BAYONGBONG

Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dilatarbelakangi oleh kemampuan guru-guru sekolah dasar di wilayah binaan KKG Gugus Cikedokan Kecamatan Bayongbong dalam menyusun RPP yang mengintegrasikan Pendidikan Karakter Bangsa masih jauh dari harapan standar proses sehingga berpengaruh terhadap kurang efektifnya proses pembelajaran. Masalah yang diungkap pada penelitian ini adalah “Apakah work shop berkelanjutan dapat meningkatkan kemampuan guru SD dalam menyusun RPP yang mengintegrasikan Pendidikan Karakter Bangsa di KKG Cikedokan Kecamatan Bayongbong?”

Penelitian dilaksanakan di KKG Gugus Cikedokan Kecamatan Bayongbong Tahun 2013. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa: (1) Kualitas RPP guru-guru SDN Cikedokan I,II,III-IV KKG Gugus Cikedokan sebelum diberi perlakuan work shop mencapai rata-rata 58% terkualifikasi sangat kurang, (2) Setelah diberi perlakuan work shop siklus 1, maka kualitas RPP guru-guru SDN Cikedokan I-IV KKG Gugus Cikedokan  mencapai rata-rata 79% terkualifikasi cukup baik, (3) Setelah diberi perlakuan work shop siklus 2, maka kualitas RPP guru-guru SDN Cikedokan I-IV KKG Gugus Cikedokan  mencapai rata-rata 83% terkualifikasi baik. Berdasarkan analisis dan perhitungan terhadap data yang diperoleh dari penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik metode work shop berkelanjutan efektif dalam meningkatkan kemampuan guru-guru dalam menyusun RPP yang mengintegrasikan Pendidikan Karakter.

Atas dasar temuan di atas, maka diajukan saran: (1) Supervisi Akademik jenis work shop cukup efektif dalam upaya membantu pendidik dalam mengembangkan kemampuan menyusun RPP yang sesuai standar proses. (2) Kegiatan tersebut dapat diterapkan dalam kegiatan peningkatan kemampuan profesional pendidik secara keseluruhan bila dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan, dari identifikasi, pemantauan, pembinaan, dan evaluasi.


MATERI SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS SEKOLAH

20 PERTANYAAN MATERI SUPERVISI AKADEMIK
          (Ilustrasi Tupoksi Kepengawasan akselarasi Pencapaian SPMP Sekolah Binaan)
                                             

1.      Bagaimana bimbingan terhadap sekolah dalam pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

2.      Bagaimana bimbingan terhadap sekolah dalam menyusun kurikulum muatan lokal yang penyusunannya melibatkan beberapa pihak terkait.

3.      Bagaimana pemantauan terhadap sekolah dalam melaksanakan program pengembangan diri melalui kegiatan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.

4.      Bagaimana membina guru dalam merancang tugas mandiri tidak terstruktur untuk  mencapai kompetensi tertentu

Sabtu, 02 Februari 2013

PERANAN PEMIMPIN TERHADAP KUALITAS YANG DIPIMPINNYA

Suatu organisasi tentu memiliki seorang pemimpin. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk memepengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran(Handoko). Sedangkan menurut Soewarno Handoyo Ningrat Kepemimpinan itu merupakan suatu proses dimana pimpinan digambarkan akan memberi perintah atau pengarahan, bimbingan atau mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut di atas, maka pemimpin organisasi adalah orang/manusia yang tugas dan fungsinya adalah memberi pengaruh (memberi perintah, mengarahkan, memberi bimbingan) kepada orang-orang lain agar bekerja dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikian, pemimpin sangat menentukan baik buruknya orang-orang yang dipimpinnya melakukan kerja yang sangat berpengaruh juga terhadap baik buruknya kualitas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Di dalam dunia pendidikan tingkat daerah, terdapat sederet pemimpin yang mengelola pendidikan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kabid, Kasi, Kepala UPTD, dan Kepala Sekolah. Mereka inilah penentu utama baik buruknya mutu pendidikan di tingkat daerah. Dari tangan-tangan merekalah yang sangat kita harapkan peningkatan kualitas pendidikan ini akan lahir. Para pemimpin pendidikan yang baik akan menghasilkan kualitas pendidikan yang baik pula. Sebaliknya lembaga pendidikan yang dipimpin oleh pemimpin-pemimpin yang buruk mengakibatkan carut marutnya, dan bobroknya hasil pendidikan